Saat itu dan hari ini belum tentu sama juga berbeda
Bayanganmu belum jelas menghilang dari hadapanku
Seolah memberi pertanda akan datangnya perkataanmu
Akan adanya revolusi yang tidak bisa ditawar lagi disini
Kau melihat dan menimbang 500 tahun lamanya
Kau menguji dan menikai 500 tahun lamanya
Kau memberi pertanda akan datangnya kekuatan itu
Melebur sukma manusia dan alam menjadi satu kekuatan
Deburan ombak samudera kian meninggi
Hembusan angin semakin kencang
Hujan badai menjadi hal sehari-hari
Banjir bandang barat daya mencuci habis kekotoran itu
Datang dan pergi silih berganti
Mereka diuji tanpa paham yang terjadi
Mereka telah berubah seolah menanti
Akan datangnya kebenaran yang sejati
Kau telah berikan banyak ciri
Tak satu pun mereka pahami
Hanya usaha duniawi untuk memperkaya diri
Selalu menutup hati dengan kompensasi
Pura-pura lupa akan hal yang sejati
Enggan menyentuh ranah alam ini
Hanya mementingkan diri sendiri
Kasihan menangis tanpa paham semua ini
Mereka menyerang dari barat
Dengan kekuatan maha dahsyat
Membersihkan ibu pertiwi
Untuk kembali lagi kejujuran hati
Oh lambatnya waktu malam itu
Aku tidak tahan lagi untuk menjumpaiMu
Banyak tanya dalam sanubariku
Kau janji akan datang 2minggu lagi
Aku telah melepaskan semua
Tanpa satu hal pun yang kupunya
Aku hanya ingin kembali
Kembali dan kembali lagi kesini
Dengan keadaan yang jauh berbeda
Dengan cerita dari naskah mu yang baru
Mencoba kembali menata hidup sesuai naskah
Namun dengan restumu aku tertidur
Semua orang melamun, bengong, kosong
Sebagian orang mencari kesibukan untuk menutupinya
Sebagian orang tidak ingin mendengarnya
Karena kau maha dahsyat
Seperti orang bodoh yang enggan belajar
Seperti memagari diri dengan pengetahuan yang dibuatnya sendiri
Tidak ingin merasa seperti orang bodoh
Ingin cerdas namun takut mati
Aku menunggu hari itu tiba
Sudah lelah raga dan sukmaku
Menghantarkan pesan utusanmu
Lewati hari demi hari tertidur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar